NOVEL AFTER THE WEDDING By Kim Ji Oh

 Reading challange dari JaneXLia bulan Oktober ini bertema UNGU πŸ˜„, salah satu warna kesukaanku, tapi ternyata ga terlalu banyak nemu buku bercover warna ini di tumpukan. Dari beberapa yang ada, buku pertama yang bakal aku baca dan review, dari salah satu penulis Korea Kim Ji Oh, judulnya After The Wedding


Bukan kali pertama  membaca novel dari penulis Korea. So far sih dari beberapa buku yang pernah kubaca, lumayan suka dengan karya-karya penulis negeri ginseng.  Ambil contoh novel Pachinkonya Min Jin Lee. Alur cerita detil, memikat dan bisa mengaduk emosi. Ga heran kalo sampe dibikin drama berseri. 


Tapi buku kali ini, jujur agak kecewa, ntah kenapa merasa ga bisa enjoy saat menikmati halaman demi halaman. Bisa jadi terjemahannya yang kurang bagus, berasa sekali kaku. Atau memang alur buku yang udah dari sononya seperti itu. 😁. Padahal yaa, temanya sendiri bagus dan sebenernya bisa bangettt bikin pembaca serasa hanyut dan merasakan emosi dari tokoh utama. 



----------

Yoo Min Jung, wanita cantik sederhana yang menikah dengan lelaki kaya konglomerat bernama Lee Hyun Sung. Awalnya sih pernikahan mereka baik-baik saja. Hyun Sung keliatan jelas sangat mencintai istrinya, walaupun mungkin kurang bisa menunjukkan rasa sayang melalui sikap dan perilaku.


Namun, baru saja memasuki tahun ketiga pernikahan, Min Jung merasakan cinta mereka tidak seintense dulu. Hubungan itu seperti ada yang kurang, hambar ... Hyun Sung terlalu sibuk dan sangat suka mengatur. Membuat hari-hari Min Jung  seolah tertekan dan hilang keceriaan. 


Di satu sisi, Hyun Sung merasakan hal yang sama. Dia marah tiap kali melihat Min Jung bagaikan anak kecil  ketakutan saat melihat dirinya. Ntah kemana kehangatan cinta mereka saat masa-masa pacaran dulu. Dia rindu kecerewetan istrinya, yang sekarang ini berubah seperti patung pahatan. Diam saja.... 


Sampai akhirnya.... Min Jung ternyata hamil... 


Bukannya bahagia dengan kabar tersebut, Min Jung malah terlihat sedih, galau, walaupun pada akhirnya dia memutuskan untuk tetap mempertahankan anaknya. 


Ternyata ada alasan kenapa Min Jung terlihat tidak yakin dengan kehamilannya. Ibu mertua yang dari awal tidak menyukai Min Jung karena dianggab tidak selevel dengan keluarganya, diam-diam menekan secara psikologis agar Min Jung meninggalkan Hyun Sung. Selain itu dia tidak segan menghina, dan bahkan mendorong Min Jung saat hamil pertamakali hingga keguguran! Min Jung yang saat itu mengira mertuanya bakal bahagia kalau mendengar akan memperoleh cucu, hingga merahasiakan kehamilan pertama dari Hyun Sung, harus menelan kenyataan pahit kehilangan anak dan ancaman agar tidak memberitahukan hal itu kepada suaminya. 


Karena itulah, di kehamilan kedua ini, dia memutuskan pergi, menjauh dari suami dan mertua, untuk menyepi di pulau Jeju selama 5 bulan. 


Namun, 5 bulan bertahan dalam kesendirian, malah membuatnya semakin merasa sepi dan merindukan Hyun Sung. Haruskah mereka benar-benar bercerai demi memuaskan keinginan ibu mertua, atau bertahan dengan kemungkinan merusak hubungan antara anak dan  ibunya. 


-----------


Cerita ini dibuat dalam 2 POV, dari kacamata Min Jung dan Hyun Sung dalam menceritakan kegalauan mereka terhadap pasangan masing-masing. 


Menurutku pribadi, temanya sendiri udah menarik walopun mainstream. Ibu mertua kaya raya, yang tidak suka punya menantu biasa-biasa saja. Udah cocok banget dijadikan sinetron Indonesia 😁. Biasanya bakal jadi bahan obrolan panas menebak-nebak kelanjutannya seperti apa πŸ˜„. 


 Masalahnya, alur dibuat kurang greget gitu loh. Kayak ada yang ditahan-tahan. Penulis seperti nanggung menaikkan emosi pembaca. Yang parahnya, di part KOMENTAR PENULIS , dia mengakui novelnya ini sebagai KARYA TIDAK BAGUS. Kalau yang bikin aja merasa seperti itu, apalagi yang baca πŸ˜£πŸ˜‘.. 


Tokoh utama dalam cerita dibuat plin plan sekali. Tipe wanita manja kekanak-kanakan yang bikin bosan pembaca dengan tingkah ga jelas. Dia cinta suaminya, tapi juga ragu meneruskan hubungan. Selama mengasingkan diri ke Jeju, Min Jung sempat mengirim dokumen cerai ke Hyun Sung, yang langsung ditolak mentah-mentah sebagai jawaban. Anehnya, dia merasa bahagia karena suaminya menolak. Kan jijik bacanya... 🀣. Sebenarnya mau cerai atau ga sih... 


Yang bikin aku mual-mual lagi pas dia bilang ingin ketemu suami, tapi sambil nangis dan meracau ga jelas. Hufft .  😣 . Sebagai orang yang terbiasa ngomong blak-blakan, aku ga suka banget wanita model begini. Tipe ga berani mengatakan apa maunya, takut menentukan sikap. 


Kalau soal alih bahasa, ga paham juga, ini translatornya yang kurang smooth dalam menterjemahkan hingga kliatan kaku atau memang alur cerita yang rada over melankolis gini πŸ˜….. Sayang aja sih, tema udah menarik, tapi eksekusinya kayak ga mateng. 


Comments

  1. Pertama baca sinopsisnya, kelihatan ceritanya ala sinetron banget wkwk. Tapi karena diangkat dari 2 POV berbeda, malah terlihat menarik lho. Aku lumayan suka kalau dual POV soalnya jadi bisa tahu lebih soal isi hati para karakter cuma kadang dual POV bikin bosan juga kalau jatuhnya pengulangan-pengulangan aja. Memang agak sulit kalau buat dual POV πŸ˜‚

    Sayang banget eksekusi bukunya kurang bagus, Kak 😭 btw, karakter plinplan suka bikin gregetan sendiri buatku juga πŸ˜‚

    ReplyDelete
  2. Beneeer, ini bisa aja menarik kalo penulisnya berani. Ga cuma setengah2 seolah takut ada yg tersinggung bacanya. Jadi pembaca juga ngerasa kentang banget hahahahha.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

NOVEL: PACHINKO By Min Jin Lee

NOVEL: JAKARTA VIGILANTE By Victoria A Lestari

REVIEW NOVEL: PHILOPHOBIA By TESSA INTANYA