NOVEL: ALONE IN OTHER LAND By Lia, Fei, Andry

Another buku berwarna hijau untuk disubmit ke reading challange JaneXLia ๐Ÿ˜„. Pas ngubek-ngubek novel berwarna hijau, aku langsung tertarik dengan buku kompilasi ini karena menceritakan pengalaman 3 penulis saat belajar bahasa di 3 negara berbeda, Korsel, Tiongkok, dan Jepang. 




Sebenernya jadi ingat  saat dulu mengambil kelas bahasa Inggris sebelum memulai kuliah di salah satu kampus swasta Malaysia yang kebetulan bahasa pengantarnya Inggris. Walaupun bahasa Inggris sudah dipelajari sejak kelas 3 SD, tetep aja kebanyakan hanya grammar. Giliran disuruh listening dan active conversation, langsung dah blank ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ. Makanya dulu semua siswa asing yang bahasa ibunya bukan Inggris tetep disuruh ambil kelas bahasa Inggris setahun. Supaya ga kelabakan ngikutin materi kuliah. Mana dosen-dosennya kebanyakan India , yang you know lah aksennya bikin kuping keriting dan extra fokus ngedengerin ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ.


-------------------------------

Cerita pertama: Lia ~ Seoul

Novel dimulai dari cerita Lia Indra Andriana, yang memutuskan belajar bahasa Korea di negara asalnya. Memilih Seoul sebagai tempat tinggal dan Sungkyunwan University tempatnya belajar bahasa Korea selama 3 bulan. Di part ini, penulis lebih fokus ke kisah  tentang teman-temannya dari berbagai negara yang ikut belajar Korea demi alasan bermacam-macam. Ada loh yang niat belajar hanya karena ngefans berat terhadap idol di sana ๐Ÿ˜…. 


Lia juga menceritakan bagaimana cara guru-guru Korsel mengajarkan para murid asing agar lancar berbahasa. Salah satunya dengan mengajak mereka bercerita tentang idol, aktor dan aktris Korea favorit, atau drama-drama yang sedang hits. Dengan begitu mereka jadi tertarik untuk aktif berbicara. 


Hubungan antara guru dan murid juga sangat  dekat.  Ga heran, di hari-hari terakhirnya,  berat untuk meninggalkan kampus dan semua yang sudah membuat betah. 


Satu yang jujurnya bikin aku tertarik, alasan kenapa Lia memilih Sungkyunkwan University. Ga lain karena Drakor lawas Sungkyunkwan Scandal yang langsung aku cari di salah satu aplikasi nonton berbayar ๐Ÿ˜„. Soalnya ini termasuk universitas tertua di Korea, sudah ada sejak tahun 1398 cuuuy ๐Ÿ˜ฎ๐Ÿคฉ. Dari zaman Joseon gitu ๐Ÿ˜….  Hebaaat, masih bertahan sampai sekarang ❤️



Cerita kedua: Fei ~ Shanghai.

Penulis kedua, Fei,  bercerita serunya saat belajar bahasa Mandarin di salah satu universitas di Shanghai. Kehidupan para pelajar  Tiongkok yang sangat kompetitif, dan kesulitannya dalam menguasai bahasa di awal-awal tiba. Fei juga menuliskan cerita saat dia dan seorang teman mencoba liburan backpacking saat libur sekolah.


Ntah kenapa cerita di bab Shanghai ini terasa  membosankan sih ๐Ÿ˜…. Aku masih lebih suka dengan pengalaman penulis pertama dan terakhir saat menceritakan suka duka mereka di negara masing-masing. Ntahlah, ceritanya kayak flat aja gitu.



Cerita ketiga: Andry ~ Tokyo

Terakhir, ada Andry Setiawan yang menuliskan kisah-kisah excited-nya saat lolos mendapat  beasiswa untuk belajar di Jepang, sampai akhirnya memutuskan kerja pada perusahaan informatika di Tokyo. Dibanding 2 cerita sebelumnya, cerita pengalaman Andry selama di negara matahari terbit, paling menarik! At least buatku sih gitu ๐Ÿ˜.  Apalagi momen-momen saat dia traveling ke Kagoshima ketika masa golden week. Tempat-tempat yang penulis kunjungi, langsung masuk dalam bucket list๐Ÿ˜! 


D sini Andry bercerita bagaimana dia yang seorang introvert parah, berusaha mengalahkan rasa kuatir dan malu untuk berkenalan dengan orang asing selama traveling. Ngerasa klik aja membaca ceritanya, karena akupun bukan tipe yang gampang untuk mengajak  kenalan orang baru ketika jalan-jalan. Itu juga alasan kenapa selama ini aku ga suka traveling sendirian, dan harus bersama travelmate. 


----------------------------


Belajar bahasa merupakan jalan buat kita mengerti tentang budaya bangsa lain. Dengan menguasai dan mengerti bahasanya, perdamaian juga lebih mudah tercipta. Tidak ada misunderstanding hanya karena cara bicara, logat dan aksen yang berbeda, atau salah mengartikan ucapan-ucapan yang mengandung banyak arti.


Dan jangan pernah lupakan, ucapan simple seperti Hai atau Hallo, terkadang jadi jalan termudah untuk membuka percakapan dengan siapapun, termasuk orang asing.... Yang dibutuhkan hanyalah, keberanian dan percaya diri untuk memulai ๐Ÿ˜Š

Comments

  1. Wkwkwkwk buanyak mba Fan yang belajar bahasa Korea karena suka sama idol, aku salah satunya hahaha cuman nggak sampai ke Seoul. xD Aku kalau traveling malah suka ngobrol sama orang asing, kayak enak gitu soalnya nggak kenal dan kemungkinan nggak akan ketemu lagi (tentu dengan hati-hati ya siapa tau orangnya orang jahat). Kalau ngobrol sama tetangga-tetangga malah kadang aku awkward. xD Kebalik. xD

    Btw belajar bahasa emang kayaknya harus ke negara asalnya ya, bahasa yang selain Inggris maksudnya. Soalnya aku belajar bahasa Korea dan nggak di Korea ya jadinya segini-segini aja wqwq.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya memang gitu mba, kalo mau lancar dan fasih kayak native, ya lebih baik ke negara asalnya. Jadi beneran bisa ngomong dengan aksen mereka, dan paham bahasa Slank nya. Beda dgn kalo belajar melalui les misalnya. ๐Ÿ˜

      Delete
  2. Kak Fanny, kalau Andry Setiawan ini orangnya sama dengan Andry yang aku tahu, beliau sekarang jadi translator Bahasa Jepang di Penerbit Haru lhoo! Beliau sering diajak juga sebagai entepreteur kalau ada seminar dari author Jepang. Berarti baca buku ini tuh secara nggak langsung bikin kita jadi tahu latar belakang beliau jadi penerjemah ya wkwk. Kayaknya kalau tahu fakta seperti ini, baca bukunya jadi lebih menarik ๐Ÿ™ˆ

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

NOVEL: PACHINKO By Min Jin Lee

NOVEL: JAKARTA VIGILANTE By Victoria A Lestari

REVIEW NOVEL: GONE BUT NOT FORGOTTEN By Phillip Margolin