NOVEL GADIS MINIMARKET By Sayaka Murata
Buku tipis yang hanya 159 halaman ini, bisa aku santap hanya dalam beberapa jam. Sebelumnya thanks a lot buat mba Endah yang udah ngirimin novel Gadis Minimarket. Udah lama tertarik untuk baca, karena beberapa temen pada bilang isinya bagus. Eh malah dapat hadiah 😄❤️
Menceritakan tentang Keiko, gadis yang perilakunya kurang normal dibanding orang-orang biasa. Dia itu seperti ga mampu mengungkapkan apa yang dirasain. Cara berpikirnya pun sangat simple dan impulsif.
Satu part yang paling berbekas, saat Keiko mampir ke rumah adiknya, dan ternyata keponakannya yang masih bayi tiba-tiba menangis. Lalu si adik buru-buru mengangkat bayinya dan menimang-nimang supaya diam. Tapi Keiko membayangkan hal lain saat melihat itu. Dia menganggap cara adiknya mendiamkan si bayi sungguh bikin repot. Bukannya ada cara lain yang paling gampang untuk membungkam bayi menangis, dan matanya melirik ke arah pisau pemotong buah 😣
Memang ga disebutkan kalo Keiko punya sifat seperti psikopat. Tapi dari cara dia bisa memikirkan hal itu, aku langsung ngerasa ini tipe cewe yang sepertinya ga cocok untuk menikah apalagi punya anak.
Pernah juga ketika kecil, Keiko berusaha menghentikan 2 temannya yang sedang berkelahi. Caranya, dia mengambil sekop, dan memukul kepala kedua anak itu. Keiko berkeras dia tidak ada maksud untuk menyakiti, hanya ingin menghentikan pertengkaran. Tingkahnya yang memang tidak wajar, menjadikan kedua orang tuanya sering dipanggil ke sekolah.
Walau begitu Keiko tetap mendapat kasih sayang yang besar dari keluarga. Mungkin karena hal itu juga, keabnormalan Keiko bisa tertahan, tidak berkembang menjadi kejahatan serius.
Hidup Keiko berubah saat lamarannya ke sebuah minimarket yang baru buka, diterima. Sejak itu Keiko merasa itulah dunianya. Dia paling menyukai saat-saat harus menyusun barang di rak, menghitung stock, menjadi kasir, mempersiapkan makanan cepat saji ke pembeli, dan menyapa ramah orang-orang yang datang. Seandainya dia bisa bekerja 24 jam di sana, mungkin Keiko akan mengambil kesempatan itu. Baginya, hidup adalah demi minimarket. Ga masalah dia hanya bekerja sebagai karyawan paruh waktu. Toh gajinya masih mencukupi kebutuhan sehari-hari dan tidak harus merepotkan orangtua.
Setelah 18 tahun bekerja di minimarket yang sama, Keiko bertemu dengan staff baru bernama Shiraha. Dia laki-laki pemalas dengan mimpi besar. Congkak, parasit, dan hanya berbicara ngawur tentang zaman modern yang ga ada beda dengan zaman Jomon di masa lalu, di mana yang kaya akan tetap berkuasa, sementara manusia tak berguna hanya menjadi kacung.
Tapi Keiko yang pada dasarnya tidak normal, tidak pernah merasa tersinggung dengan segala omongan Shiraha. Dia malah mengajak Shiraha tinggal bersama, karena baginya itu menguntungkan. Teman-teman dan keluarga yang selama ini mengkuatirkan dirinya karena tetap menjadi staff paruh waktu minimarket, tidak pernah pacaran, masih perawan, malah merasa senang ketika tahu Keiko tinggal bersama laki-laki, yang mereka anggap pacarnya 🤣. Bagi mereka berarti Keiko ada kemajuan, tidak lagi aneh seperti dulu.
Tapi suatu peristiwa gara-gara keegoisan Shiraha, Keiko jadi terancam keluar dari minimarket. Apa yang harus dia lakukan? Mempertahankan cowo benalu seperti Shiraha demi image normal di mata teman dan keluarga, atau mengembalikan hidupnya yang dulu, bekerja sebagai karyawan minimarket, walo hanya paruh waktu.....
----------------------
Buku ini menarik sih.. Tidak ada bab samasekali. Tapi alurnya malah membuat penasaran, tentang apa yang Keiko lakukan di tempat kerja. Jujurnya juga membuatku kangen dengan suasana minimarket di Jepang. Aku seperti bisa membayangkan saat membuka pintu minimarket, kehangatan dan aroma makanan cepat saji yang menguar, pilihan menu dessert yang enak-enak, dan harga murah. Bikin pengen kembali ke Jepang 😄.
Penulis juga mahir mengocok emosi, dengan tokoh Shiraha yang super duper menyebalkan. Kalo aku jadi Keiko, cowo ga guna dan pemalas gini udah kutendang jauh-jauh 🤣🤣. Tapi kocak saat melihat bagaimana Keiko memperlakukan Shiraha layaknya seperti anjing. Dia menganggab laki-laki itu hanya binatang peliharaan yang hanya makan pakan 🤣🤣. Jadi buatku, ending novel ini bisa dibilang berakhir happy buat Keiko .
Kereeen mba Fanny sekali duduk langsung selesai. Tapi kalo mba Fanny sih emang nggak heran, soalnya spesiesnya udah book dragon. xD
ReplyDeleteJujur aku ketinggian berekspektasi ke novel ini, bacanya jadi agak disturbing di awal. Tapi begitu Keiko ketemu Shiraha, aku jadi seneng bacanya...soalnya sambil maki-maki Shiraha. xD Aku kagum dengan Keiko yang punya karakter nggak mudah tersinggung dengan segala ucapan dan tingkah Shiraha. At the some points, karakter seperti itu dibutuhkan di kehidupan biar zen, hahaha.