NOVEL LAPANGAN GOLF MAUT By Agatha Christie

Lama-lama, aku jadi ngefans berat ama si nenek, Agatha Christie 😄. Minggu lalu terpukau dengan cerita misterinya yang bener-bener plot twist, kali ini lagi-lagi ending mengejutkan   tentang  siapa penjahat yang terlibat. Belum lagi alur yang mendeskripsikan  cara melakukan dan motif si penjahat. Kayaknya kalo ga plot twist, bukan Agatha banget 🤣. 




Sekedar info untuk para pembaca yang baru mau mengeksplor novel-novel si Ratu misteri, ada 4 tokoh detektif yang biasa beliau pakai di dalam kisah; Poirot, Miss Marple, Tommy & Tuppence, dan Mr Quin. Karakter terakhir paling jarang muncul dari semuanya, dan bisa dibilang misterius. Aku sendiri belum pernah baca buku Agatha yang memakai tokoh ini sebagai detektif. 


Di buku Lapangan Golf Maut, kasus terpecahkan oleh detektif Belgia kecil yang selalu menjagokan  sel-sel kelabu otaknya,  Poirot, bersama-sama dengan Hastings, si bestie setia. Mereka ini layaknya seperti Sherlock dan Watson. 

-----------------------------

Bermula dari surat yang didapat oleh Poirot dari seseorang bernama P.T. Renauld,  meminta bantuan untuk menyelidiki suatu hal di Prancis. Dia merasa bahwa ada orang-orang jahat yang tengah mengincarnya. Karena penasaran, Poirot pun datang ke Prancis, tapi terlambat. Renauld ditemukan tewas ditikam pada punggung, dan tergeletak di liang kubur  terbuka, tak jauh dari villa. 


Menurut saksi mata yang juga tetangga, sebelum meninggal, korban diketahui bertengkar dengan anak lelakinya dan seorang gelandangan. Namun, dua hari berselang, korban kedua ditemukan dalam gudang yang dari fisik diduga gelandangan yang sempat bertengkar dengan Renauld. 


Banyak keanehan dan fakta yang janggal. Bukan Poirot kalau tidak berhasil menarik benang merah dari semua bukti-bukti yang ada. Dia membeberkan pembunuhan ini terhubung dengan kasus 20 tahun yang lalu, di mana pernah terjadi kejahatan yang sama persis dengan kondisi sekarang. 


Supaya ga mbulet, pembunuhan ini direncanakan oleh Renauld, untuk bisa kabur ke LN bersama istrinya. Dia berpura-pura terbunuh, dan membunuh seorang gelandangan yang dirusak wajahnya agar tidak dikenali dan dikira sebagai dirinya. Sayang, seorang wanita yang ingin menguasai harta Renauld, merasa perlu membunuh lelaki itu lebih dulu.


Pertanyaannya, ada banyak wanita yang terlibat. Seorang kekasih yang tidak diakui, wanita yang pernah dekat dengannya di masa lalu, para pelayan, dan another kekasih misterius, yang sempat mengirim surat akan membunuhnya jika berani berpaling ke wanita lain. 😮

------------------------

Berhubung buku ini ditulis tahun 1920an, jadi cara dalam menyelidiki kejahatan masih sangat lamban. Seandainya sudah ada tes DNA di zaman itu, mungkin penyelesaiannya bisa lebih cepat terkuak 😅. 


Ending buku ini, benar-benar tak disangka. Tapi pelajaran yang bisa diambil, jangan pernah macam-macam dengan seorang wanita yang dianggap lemah, karena di balik itu dia sangat mampu merencanakan sesuatu yang bisa mematikan 🤣🤣


Comments

  1. Mba Fanny,, Mba Endahh... wkwkwk Paling TopCerr baca bukunyaa..
    Mba Fann aku tuh lupa mulu sama alamat blog yang satu ini. wkwk. Belum aku masukin ke Daftar Bacaan soalnya. tapi skrang udahh sihhh.. Aku ingetnya Dcatbook mulu.. wkwkwk

    Denger nama Agatha Cristie tuh sbnernya udah dari lama. Tpi belum ada buku yang aku baca.. kalau menurut mba Fan mana dulu yang aku mulai?? hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baaay, aku tuh baru baca juga Agatha c 🤣🤣. Soalnya dulu Baca ini pas SMP, dan blm mudeng. Ga nangkep gitu. Nah baru2 ini baca, eh kok ya sukaaaa. Aku baru baca 3 buku Agatha. Pembunuhan di orient express, lapangan golf maut dan keret 4.50 dari Paddington. 3-3 nya ini bagus semua sih.

      Delete
    2. Ikut nimbrung 🙈
      Bayuu, coba baca Pembunuhan di Orient Express dulu ajaa. Aku waktu awal-awal baca buku ini dan BOOM! Bener-bener nggak bisa lepas bacanya saking penasaran banget wkwk dan jadi suka juga dengan karya Agathaa. Habis itu, coba baca And Then There Were None, ini favorit banyak orang 🙈

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

NOVEL: PACHINKO By Min Jin Lee

NOVEL: JAKARTA VIGILANTE By Victoria A Lestari

REVIEW NOVEL: GONE BUT NOT FORGOTTEN By Phillip Margolin