NOVEL PASANGAN DETEKTIF By Agatha Christie
Kalo kemarin baca 2 bukunya Agatha C berasa seru dan kayak ga mau berenti sebelum tamat, kali ini bertentangan banget. Aku harus ngerahin seluruh mood hanya untuk menyelesaikan 334 halaman doang, saking ga paham dan nyebelinnya alur cerita 🤣.
Detektif kali ini bukan Poirot ataupun Miss Marple, tapi sepasang suami istri Tommy & Tuppence, yang ceritanya sedang bosan karena ga ada kasus-kasus yang bisa dipecahkan setelah berhasil dalam kasus sebelumnya, 6 tahun yang lalu 😂. *Buseeet dah, lama amat jarak kasus terakhir 🤣.. Ga macet itu skill investigasi vacum segitu lama 😂😅?
-----------------------
Ceritanya mereka berdua duduk menghibah sambil nostalgia asiknya zaman masih menyelidiki kasus, eh kok ya kayak menjawab doa, tiba-tiba datang Tuan Carter dari Scotland Yard (SY), menawarkan pekerjaan untuk menyamar sebagai Detektif Blunt, yang dicurigai bekerjasama dengan agen Rusia 😁. Blunt mempunyai kantor detektif swasta yang bisa dibilang hampir bangkrut, dan orangnya sendiri sudah ditahan diam-diam oleh SY. Tugas Tommy & Tuppence hanya menyamar sebagai si Blunt dan asisten, lalu mengabarkan kepada Carter jika ada orang yang bertanya tentang nomor 16, penjahat Rusia yang tengah mereka buru.
Sambil menunggu penjahat yang diincar, kantor penyelidikan yang mereka ambil alih, didatangi banyak klien aneh. Mulai dari klien berbaju koran, cowok lemah yang sedang mencari wanita pujaan, sampe ada laki-laki yang meminta bantuan untuk mecahin teka-teki supaya bisa melamar gadis yang dia sukai 😅. Tapiiiiii kasus yang bikin aku sebel luar biasa, serasa pengen masuk dalam cerita trus nampolin tokohnya, pas mereka menyelidiki kasus wanita hilang, yang awalnya udah seru bangettttt, ternyataaa, endingnya kok ya bisa-bisanya sedang sedot lemak doang 🤣. Itu ibarat udah horny, langsung turn off dibuat 🤣. Bener-bener antiklimaks 🤣🤣
Bab terakhir ditutup dengan datangnya penjahat yang diincar, si nomor 16 😄. Itupun terlalu buru-buru menutup alurnya. Aku ga bisa nangkep logika yang ditulis, tau-tau udah ketangkep aja , piye cobaa.. 😂.
-----------------------
Kekurangan buku Agatha yang ini, dibanding saat tokohnya Poirot dan Miss Marple, Tommy & Tuppence kliatan banget dibuat ngebut biar cepat selesai. Ntah yang salah alih bahasa, atau penulis Agatha sedang ga mood pas bikin buku ini. Semua kasus ga ditulis secara detil, tau-tau aja terungkap. Ada satu kasus yang sebenernya lumayan bagus, tapi lagi-lagi, endingnya udah kayak ikutan balap mobil, trus selesai 🤣. Beneran pembaca dibuat bengong, kayak mau bilang, 'hehh, segitu doang kasusnya? Gimana caranya si A bisa jadi tersangka?'
Sudahlaaah... Pelajaran yang aku dapat, jadi maleeeees baca buku Agatha kalo detektifnya 2 orang suami istri ga jelas iniii 😂
Hahahaha mba Fannyyy, ngakak banget aku sama perumpamannya: udah horny, langsung turn off dibuat. T_____T Parah ya berarti cara penyelesaian ceritanya, langsung anyep.
ReplyDeleteYg lucunya, ini buku kan dicetak pertamakali 1920an... Tapi masuk ke Indonesia 1980an. Nah bahasanya itu diterjemahkan juga pake kata2 informal banget kebanyakan 🤣. Jadi lucu aja bacanya 😅.. beda Ama buku2 Agatha yg tahunnya lebih baru.
Delete