NOVEL: BOOKENDS By Jane Green

 Challange buku hijau bulan May, ga nyangka menghasilkan beberapa buku bercover hijau, yang mostly menarik ❤️. Salah satunya buku yang kubaca kali ini, semacam chicklit karangan Jane Green, berjudul Bookends. Sempat beberapa kali baca novelnya beliau, tapi baru kali ini agak sedikit ngubek-ngubek emosi dengan aneka karakter tokoh-tokohnyaπŸ˜…. 




---------------


Persahabatan Cath (P), Si (L&P), Portia(P), Eddie (L), dan Josh (L) sudah terjalin sejak zaman kuliah. Sempat ada Matt, tapi insiden yang terjadi kemudian hari, membuatnya hengkang dan memutuskan hubungan. Tapi poin ini samasekali ga memberikan pengaruh apapun ke alur cerita utama. 


Balik lagi ke persahabatan mereka. Saking kompaknya, 5 sahabat ini menyewa 1 rumah dan tinggal bersama. Oh ya, supaya jelas kenapa jenis kelamin Si aku tulis L&P karena memang dia setengah-setengah alias banci πŸ˜…. Tipe temen yang aku suka nih, karena terlepas dari orientasi seksualnya, semua temenku yang kewanita-wanitaan, rata-rata setia dan advisor andalan untuk hal related fashion, makeup dan cowo wkwkwkwk


Ga afdhol kalo dalam suatu pertemanan, ga ada yang saling jatuh cinta. Itu juga yang sempat terjadi dalam hubungan mereka. Dengan tampang high quality model, Portia selalu bisa memikat hati cowo manapun. Hanya saja, dia memang tidak pernah mau menggubris dan selalu memberikan sinyal 'kita-ini-teman-tidak-lebih'. Alhasil Josh yang sempat tergila-gila dengannya, memilih mundur teratur dan menerima kenyataan. Diapun akhirnya beralih ke seorang wanita cantik, Elizabeth, yang nyata-nyata tertarik  dengannya. 


Rupanya, ego Portia merasa tersinggung. Ga menyangka secepat itu Josh bisa berpaling, Portia melancarkan jurus serangan 'lu-tuh-masih-sayang-ama-gw-ga-usah-sok-berpaling-ama-cewe-lain-yang-kecakepan-gitu' 🀣🀣. Bener-bener yaaa, dia tipe egois yang ga mau penggemarnya berkurang πŸ˜…. 


Josh sayangnya terpikat kembali 😁. Nyebelin kan, cowo ga punya prinsip 🀣.  Hubungan satu malam antara Portia dan Josh, meninggalkan Elizabeth dalam kebingungan dan sakit hati. Dia akhirnya memilih pergi dari lingkup pertemanan toxic  begini.


Sementara Portia, karena dari awal  hanya sekedar membuktikan dirinya masih menarik dan bisa memikat Josh kembali, jadi selesai berhubungan, esok hari dengan gampang dan tanpa bersalah,  'sorry Josh. Kayaknya  temanan aja deh. Ga enakkan kalo persahabatan ini ntar malah rusak kalo hubungan kita ga berjalan baik'.  Memang wanita ular dia 🀣🀣🀣.


Saat itu Cath, Si dan Eddie tidak tinggal diam. Mereka terang-terangan mendukung Josh dengan cara meninggalkan Portia dan memutuskan semua komunikasi. Persahabatan mereka akhirnya memang rusak.... 


10 tahun berlalu......


Josh menikah dengan Lucy... Wanita hebat keibuan, jago memasak dan punya segudang ide kreatif. Termasuk untuk mendirikan KAFE BUKU  bersama Cath yang mereka beri nama BOOKENDS. 


Namun saat pesta pembukaan kafe, muncul tamu yang tidak mereka sangka,  Portia..... yang sudah meretakkan persahabatan mereka dulu... 


Cath dan Si sempat curiga, bahwa Portia muncul,  hanya untuk membuktikan bahwa dia selalu bisa mendapatkan apa yang dia mau, termasuk lelaki yang sudah menikah. Apalagi kalo dulu pria itu sempat mengejar-ngejar dan mencintainya. 


Keadaan diperburuk, ketika Cath memergoki Portia dirangkul Josh suatu malam, di salah satu restoran yang cukup jauh dari lingkungan mereka tinggal ... Apa benar Portia lagi-lagi menebar jaring pesona untuk menghancurkan pernikahan Josh? Atau itu hanya sekedar makan malam antara 2 teman yang sudah lama tidak bertemu? 


Karena kali ini, jika Portia benar akan memikat Josh, Cath dan Si memastikan  hal itu tidak akan terjadi..... 


--------------------


Novel ini mempunyai alur yang jelas, tidak bertele-tele. Walaupun kisahnya tidak hanya terfokus pada  Portia dan Josh doang, melainkan juga tambahan intrik-intrik pemikat, seperti saat Si memperkenalkan pasangan super menyebalkan bernama Will, yang juga menularkan virus HIV ke tubuh pasangannya...  Ketika tahu, Cath berjuang mati-matian, dan mencegah  sahabatnya Si,  tidak putus asa dan mencoba bunuh diri. 


Cerita tentang arti  persahabatan sesungguhnya. Juga mengajarkan bahwa komunikasi yang jelas dan terbuka, penting demi menghindari salah paham fatal yang lebih bisa merusak suatu hubungan. Karena terkadang, apa yang kita lihat, artinya bisa berbeda dengan kesan yang tersirat ...  




Comments

  1. Si Portia ini kebangetan ya ..... sudah ular, musuh pula dalam selimut.
    Btw, Bookends ini filmable ya, Mbak Fan ... cocok buat jadi film. Kalau jadi sinetron ini, sudah dipilin ke sana ke mari ceritanya :D

    ReplyDelete
  2. Kisah persahabatan berbalut cinta. Di kehidupan sehari-hari banyak juta si Portia ini Mbak, sekadar membuktikan dia cantik dan menarik terus rela merusak relasi yang sudah mapan. Novel emang refleksi dari kehidupan sehari-hari sih ya. Kelihatan menarik buku ini :)

    ReplyDelete
  3. Eh, jadi penasaran trs Portia jd merusak hub Josh sama istrinya lg ga tuh? Uhuhu. Kyk ya seru klo dibikin film, kyk sinetron Indosiar. "KU MENANGISSSS" hihihi.

    Tp btw, pick random book base on color lucu jg ya mba bs di tiru idenya.

    ReplyDelete
  4. awalnya salfok yang nulis Jane Green, sampul bukunya green juga. hahaha. "komunikasi yang jelas dan terbuka, penting demi menghindari salah paham fatal yang lebih bisa merusak suatu hubungan" ini sering terjadi ini, kurang komunikasi adalah awal bencana

    ReplyDelete
  5. Ga afdhol kalo dalam suatu pertemanan, ga ada yang saling jatuh cinta << catatan ini sangat menarik, selalu seru alurnya kalau menyentuh ini. Persahabatan, Cinta dan Komunikasi sampai bumi ini tiada akan selalu menjadi kisah yg indah untuk dinikmati.

    ReplyDelete
  6. Rasanya pernah baca dulu deh lupaa hehe suka banget baca ciklit buat hiburan di kala bersantai, seru dan menyenangkan...mau baca ulang ah...

    ReplyDelete
  7. Komunikasi adalah kunci luar biasa untuk ngejalin hubungan dengan baik, di semua hubungan manusia. Aku juga dalam pertemanan begitu sih, kalau ada apa apa emang lebih enak diomongin langsung dan kalau sahabat, tanpa dikomunikasikan terkadang sudah sama sama paham

    ReplyDelete
  8. Kok sebel ya sama Portia, tapi aku pernah nemu orang yang model begini emang. Kayak tukang tarik ulur dan menikmati apa yang ia lakukan sementara yang lain sakit hati, hhmmm

    ReplyDelete
  9. Serem yaah...punya temen yang toxic begitu..
    Rasanya memang setiap wanita itu cantik, tapi gak digunakan untuk memikat hati pria manapun yang disukai juga sih..
    Serasa menjilat ludah sendiri (ewww~)

    Tapi dalam kehidupan sebenernya, karakter kaya Portia ini ada banget yaah..
    Cewek-sekedar-membuktikan.

    ReplyDelete
  10. Ada saja manusia seperti si Portia ini, ular berbisa berkepala dua, musuh dalam selimut bla..bla..bla... kezzel kan jadinya, hahaha. Salfok juga sama persahabatan laki-laki dan perempuan dan tinggal serumah. Eh, itu hanya serumah kan, tidak sekamar. Maafkan, ini memancing otakku traveling kemana-mana, huss jangan gitulah.

    ReplyDelete
  11. Hmm ga cuma cowo kdg cewe jg suka ga punya prinsip sii kalau dibucinin trs apalagi wkwkwk ya kalau ga bikin darah naek turun bukan drama namanya yekan 🀭

    ReplyDelete
  12. Sepakat sama Kak Fanny. Kalau dalam pertemanan dan ada seorang teman yang mirip Si, rasanya jadi lebih heboh juga kalau lagi main bareng 🀣, apalagi kalau lagi gosip + tipe seperti Si ini biasanya lucu banget orangnya, hobi lawak jadi nggak bosan 🀣

    ReplyDelete
  13. Alur yang jelas bisa menjadikan baca buku ini mengalir dan ga ngebosenin. Dan akan tiba-tiba ngerasa “lah kok udah beres” haha

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

NOVEL: PACHINKO By Min Jin Lee

NOVEL: JAKARTA VIGILANTE By Victoria A Lestari

REVIEW NOVEL: GONE BUT NOT FORGOTTEN By Phillip Margolin