REVIEW NOVEL: CHILDREN OF THE PEARL By CHING YUN BEZINE

Bulan February, identik dengan Valentine's day 😁. Itu kenapa JaneXLia memilih cover buku  MERAH atau PINK untuk tema reading challange bulan ini 😍. Langsung ngubek-ngubek rak buku, dan aku nemuin 5 buku bercover merah dan pink, yang bisa dijadiin bahan bacaan February πŸ’“. Salah satunya, novel ini,  berbau klasik, yang menceritakan China di tahun 1911 hingga tahun 1930an... Saat di mana peralihan dari masa-masa  feodal, ke era komunisme negara tirai bambu. 

Awalnya  kepikiran buku ini bakal berat, dan  pertamakalinya aku mengenal penulis Ching Yun BEZINE, yang ternyata malah terbukti sebaliknya,  dan bikin kujatuh cinta ama  karya penulis #sungkem 😻😻.



Alur novel  sangaaat detil, mengisahkan satu persatu karakter dari tokoh-tokoh utama, tapi tetap mampu menghipnotis untuk terus membaca hingga akhir kisah. 

------------------------------


Quanming, pemuda gagah, kaya, jago kungfu, yang sudah merasakan banyak kehilangan. Abangnya dihukum mati karena dianggab berkhianat saat pemerintahan dinasti Ching. Suatu peristiwa pembunuhan yang tak sengaja dia lakukan akibat membela orang lemah, memaksanya menerima tawaran calo untuk bekerja ke negeri gunung emas, Amerika. 

Dia beruntung menjadi anak angkat seorang pengusaha kaya China -Amerika, yang mewariskan semua assetnya kepada Quanming. Menjadi sukses pada akhirnya, tapi aturan baru negara Amerika dan kondisi tidak aman di China, membuat para imigran sulit kembali ke negeri sendiri. 

Demi tuntutan keluarga, Quanming terpaksa menikahi seorang wanita China yang tidak dia cintai samasekali. Sebaliknya, cintanya hanya untuk Laurie Eddington,  wanita Amerika yang tak mungkin dinikahi karena terbentur  aturan negara Paman Sam yang melarang pernikahan antar ras.

Meiping; sensual, cantik, namun dianggab jelek saat masih di negeri sendiri, hanya karena perawakan yang tinggi dan telapak kaki yang tidak diikat seperti perempuan China pada umumnya. Dijual ke seorang calo, dengan iming-iming menjadi pembantu di Amerika. Kenyataannya, dia hampir terjebak dalam suatu layanan prostitusi.

Meiping dilindungi oleh Limei; seorang gundik dari lau ban (majikan) mereka, yang merasa kasihan dan menganggabnya sebagai anak. Dengan bantuan Limei, Meiping hanya menjadi wanita penghibur untuk 1 lelaki barat, David Cohen yang jatuh hati kepadanya, dan rela membayar lebih mahal hanya supaya Meiping secara ekslusif melayaninya seorang. 

Walau sangat ingin menikahinya, tapi lagi-lagi aturan yang melarang pernikahan ras berbeda tidak mungkin dilanggar saat itu. 


Fachai, seorang nelayan yang ingin mengubah nasib keluarga dengan bekerja di Amerika, kenyataan yang terjadi tidak seindah bayangan. Hatinya selalu merindukan istri dan anak yang dia tinggalkan, tapi hingga maut menjemput tak bisa dijumpai lagi. Terlebih saat akhirnya sang anak memilih bergabung bersama partai komunis China, yang menganggab segala hal yang berhubungan dengan Amerika adalah budak kapitalis dan tak layak ditunggu. 


Kesedihannya terobati oleh seorang wanita, yang merupakan istri sahabat karibnya. Berawal dari kesepian yang sama-sama mendera, keduanya saling menghibur satu sama lain.


Loone, seniman berbakat, dengan karya gemilang. Berusia paling muda di antara mereka semua, dan paling sensitif. 


Datang ke Amerika secara terpaksa, karena merasa paman dan bibinya tidak ingin direpotkan lagi oleh seorang anak yang tertekan karena kehilangan orang tua. Padahal itu supaya Loone mendapat pengalaman baru dan berharap bisa menghilangkan rasa sakit  dari kehilangan. 


Sayang, nasib Loone tidak sebaik teman-temannya. Dia gagal menjawab pertanyaan imigrasi dan masuk ke penjara para imigran gelap untuk nantinya akan dikembalikan ke China, walau ntah kapan. 


Suratan nasib yang membawanya kembali kepada orangtua angkat di Amerika dan bisa bertemu Fachai sahabatnya saat di kapal. 


Bakat Loone dalam bidang seni yang sangat besar, juga mengantarnya menjadi seniman hebat dan mempertemukan dirinya dengan aktris cantik China terkenal, Yi Moi. 


Loone jatuh cinta pada pandangan pertama. Moi adalah inspirasinya dalam melukis sejak saat itu. Dia melamarnya, dan mereka menikah. Namun, cinta yang terlalu dalam, malah membuat Loone samasekali takut untuk memenuhi kebutuhan biologis sang istri. Budaya China yang melarang wanita menunjukkan perasaannya, membuat Moi tidak bisa melakukan apa-apa dan malah mencari pelarian dari sahabat Loone sendiri. 

 



Ketika pengkhianatan itu terkuak, Loone yang sangat kecewa merasa  semangat hidupnya bagai melayang. Kanker paru yang menyerang, menyadarkannya bahwa semua orang  harus bisa memaafkan sebelum ajal menjemput. 


Empat sahabat dari sungai Mutiara, terikat oleh nasib yang sama, merantau ke negeri gunung emas, demi mengangkat harkat martabat keluarga. Budaya yang sangat berbeda dengan China, memaksa mereka beradaptasi, menguasai bahasanya, tapi juga tersiksa dengan keinginan kembali pada keluarga. Semua anak dari sungai Mutiara harus kembali, tapi mampukah semua pulang ke tanah leluhur yang sudah berubah haluan menjadi negara komunis?


----------------------


Aghhhhh, aku jatuh cinta dengan Ching Yun BEZINE πŸ’˜. Tulisan apik, berbalut konflik yang membuat gemas pembaca, seolah bisa merasakan beratnya tinggal di zaman itu. Amerika yang sempat mengalami depresi parah, dengan kejatuhan ekonomi, membuat para imigran semakin susah hidupnya. Ingin kembali ke negara asal, juga tidak memungkinkan, secara ideologi negara yang sudah berubah menjadi komunis, dan menolak masuknya bangsa asing, atau yang dianggab sudah terkontaminasi dengan kapitalis. 


Beberapa dari mereka mampu kembali,  hanya untuk berpamitan agar bisa kembali pergi. Namun cuma satu yang akhirnya pulang, mewujudkan keinginan  beristirahat selamanya di tanah kelahiran..... 


Comments

  1. Mba Fanny kalau bikin review buku bagusss yaa.. πŸ˜…πŸ˜… mba Fan pas baca buku bikin semacam Garis Besar Haluan Buku gtu dicatatan atau pure seinget mba...

    Soalnya aku baca ini, nggk terasa terspoiler tapi malah bikin aku pngen baca juga.. wkwk πŸ˜…

    Aku kemarin baca Cantik Itu Luka.. terus seminggu kemudian pas mau nulis reviewnya.. pengen tuh naruh nama2 tokoh bukunya.. tapi sangking banyaknyaaa.. aku malah gelibet buat ingat2 laginyaa.. ahha πŸ˜‚πŸ˜‚ jadi tak tulis secara garis besarnya aja.. hoho

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku malah ngerasa ini terlalu to the point , beda Ama cara Jane, Lia atau yg lain, kayaknya komplit banget sampe ada kesimpulan, nilai yg bisa diambil dll 🀣. Aku murni cuma cerita thok πŸ˜„.

      Naah di novel ini tokohnya buanyaak juga bay, tapi aku hanya pilih tokoh utama. Jadi yg bukan utama, aku ga bakal tulis. πŸ˜‚

      Puyeeeng juga memang kalo semua masuk. Awal2 akupun ngerasa pengen masukin semua, tapi dipikir malah jadi nulis ulang ntr 🀣.

      Sebelum ikutan challange JaneXLia, aku tuh sedang ikut challenge limaalinea di IG. Jadi menuliskan reviewny hanya dlm 5 alinea IG. Dan itu terbatas bangetttt . Ya harus bisa Milah mana yg mau di tulis akhirnya. Setelah 5 alinea di IG selesai, baru aku kembangin dikiiiit utk posting di blog πŸ˜„

      Delete
  2. OMG dari review Mba Fanny novel ini kayaknya seru banget! Duh, akutu ya suka ngebayangin orang-orang perantauan zaman dulu hidupnya sesusah apa, tapi mereka nggak lelah berjuang supaya bisa hidup lebih baik. Soalnya kakekku (dari papa) pun datang ke Indonesia dari Cina daratan, hidup susah payah di negeri orang supaya bisa ngidupin keluarga 😒

    Btw, ini agak salfok sihh. Mumpung inget sekalian nanya, wkwkwk. Mba Fanny kalau beli buku second tuh pertimbangannya apa? Ceritanya kah? Atau memang udah kenal penulisnya? Soalnya tiap kali Mba review buku kok menarik semua πŸ˜†

    Last one, Mba Fanny coba baca bukunya Yu Hua deh, beberapa judul bukunya udah diterjemahin ke Indonesia. Salah satu karya beliau yang aku suka "Kisah Pedagang Darah", kayaknya Mba Fanny bakal suka deh dengan buku ini :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaaaa Jane, aku tuh ngebayangin Yaaa kayak apa hidup di zaman dinasti dulu itu bagi kaum China. Trus mereka berubah haluan jadi komunis. Pasti susah untuk para warganya yg telanjur pergi ke LN kan Yaa. Trus kepikiran juga apa orang2 China yg banyak merantau ke LN itu Krn perubahan ideologi negaranya..

      Seru sih kalo baca sejarah China. Tapi memang mereka ulet yaaaa... Wajar kalo banyak yg sukses di mana2. Salut.

      Kalo aku beli buku second, itu pertimbangannya Krn baca sinobsis yg dibelakang nya πŸ˜„. Jadi kalo menurutku bagus dan menarik aku pasti beli. Walopun belum tahu siapa pengarangnya. Tapi pernah juga dpt buku yg zonk. Kirain BGS kalo dr sinobsis, ternyata ga ngerti blas hahahaha. Tapi ga banyak yg begitu

      Naah aku pernah denger buku pedagang darah. Temenku yg pernah mereview juga bilang BGS. Tapi blm nemu2 nih buku nyaaa πŸ˜….

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

NOVEL: PACHINKO By Min Jin Lee

NOVEL: JAKARTA VIGILANTE By Victoria A Lestari

REVIEW NOVEL: PHILOPHOBIA By TESSA INTANYA