REVIEW NOVEL ROSES ARE RED By James Patterson

Dibilang seru, novel ini sudah mengaduk emosi pembaca dari awal halaman. Namun, juga bikin kesal, karena ternyata endingnya bersambung πŸ˜‚! Walaupun, penulis James Patterson akhirnya membuka tabir siapa tokoh utama penjahat di novel ini, tetap saja seperti kena prank πŸ˜”πŸ˜–.. Aku harus mencari buku lanjutannya, Violets Are Blue, karena sudah telanjur penasaran 😭. Nantinya di buku kedua, karena penjahat sudah terungkap tapi belum tertangkap, cerita akan bergulir bagaimana Alex Cross bisa menangkap penjahat ini hidup ataupun mati.


Malah sebenernya nih, di novel ROSES ARE RED, itupun ada beberapa part yang sepertinya connect dengan cerita di buku sebelumnya. Duuuh, aku tuh sebel kalo baca novel, yang ternyata saling nyambung kasusnya. Karena itu berarti harus cari komplit supaya ga bingung, 'eh ini kasus yang mana sih', 'penjahat siapa yang dimaksud Ama si Cross' dll.... 




Tapi udah nyoba nyari di market place, buku-buku James Patterson yang serial  Alex Cross ini, susah byangetttt cuy nemunya 😭. Benci ih, tau gitu ga beli dulu nih novel wkwkkwwk.


----------------------------


Alex Cross, detektif kepolisian yang mendapat tugas bekerjasama dengan FBI,  mengusut kasus beberapa  perampokan bank yang diikuti dengan pembunuhan sandera. Pelaku diyakini tidak sendirian, dan semua memiliki karakter pembunuh brutal. Mereka bahkan tidak segan untuk membunuh sandera seorang anak bayi, pengasuhnya dan ayah si bayi😭. Sumpah, pas baca bagian ini, langsung nyeseeeeek dan marah banget!


Yang membuat penyidik kewalahan dan tidak habis pikir, para perampok sudah mendapatkan uang rampasan, tapi kenapa masih harus membunuh sanderanya? 


Cross dan team, akhirnya mengetahui kalau otak dari kejahatan ini adalah seseorang yang biasa dipanggil MASTERMIND. Licik, lihai, dan sangat ahli mengelabui polisi juga FBI. Dia seolah tahu langkah-langkah apa  yang dilakukan oleh FBI untuk menghentikan langkahnya. Mastermind juga diduga mengetahui prosedur lembaga keuangan yang dia rampok. Bisa jadi, penjahat ini adalah mantan staff atau nasabah yang pernah dikecewakan oleh pihak bank.


Berkali-kali Cross salah menangkap pelaku. Setiap kali mereka merasa yakin bahwa kali ini pelaku yang benar sudah tertangkap, di saat itu juga terbukti kalau mereka hanya suruhan. Mastermind masih merupakan misteri... Bahkan dia semakin berani menantang  Cross, dengan membunuhi satu persatu anggota teamnya.  


----------------------------


Seru, mencekam, membuat marah, dan juga takut di saat bersamaan. Sebagai mantan pekerja bank, aku sangat sadar bahaya akan perampokan yang bisa saja terjadi. Kami diajarkan untuk tidak membantah dan memberikan apa saja yang diminta perampok. Toh uang-uang itu semua diasuransikan. Nyawa staff masih jauh lebih berharga buat perusahaan. 


Tapi terkadang, jika penjahatnya memang mempunyai dendam terhadap lembaga keuangan, ceritanya akan  berbeda. Karena tujuan dia sebenarnya memang untuk membalas dendam, dan membunuh para karyawan atau keluarga mereka..... 


Ada part di mana si Mastermind menulis banyak surat komplain yang tidak dikirim, hanya untuk diarsip, tentang segala kekecewaan dia terhadap bank dan asuransi. Masalah sepele, seperti komplainnya yang tidak ditanggapi dengan serius, permohonan pinjaman yang ditolak bank, atau staff yang menganggab keluhannya  tidak berarti sehingga sengaja di lama-lamain. 


Aku langsung be like..... Ya ampuuuun pantesan dulu kami digembleng abis untuk menanggapi AMAT SERIUS semua komplain yang masuk dan harus selesai dalam time frame yang ditentukan. Serem juga kalo ketemu nasabah sinting yang main bunuh gitu aja kalo kecewa dengan pelayanan banknya 😢

Comments

  1. Saya juga pernah beli buku di bazar. Asal comot aja karena yang penting blurb menarik, harga pun murah. Ternyata eh ternyata, ada 5 atau 6 seri. Males banget asli buat ngoleksi sisanya. Karena selain susah dicari, sekalinya ada suka mahal. Wahaha. Saya bahkan lupa itu buku seri yang keberapa.

    Enggak akan kuat saya baca yang sadis-sadis sampai bunuh bayi. :(

    Pekerjaan yang di bidang pelayanan mestinya memang gitu, sih. Jangan sampai mengecewakan si klien. Dari sekadar omongan di medsos aja bisa-bisa merembet ke mana-mana. Buruknya: jadi enggak ada yang mau pakai jasa dia lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Naaaah iyaaa Yog. Harusnya buku yg emang seri gitu, diksh tau kek. Jadikan aku ga bakal beli kalo memang ga lengkap. Kalo udah telanjur baca, jadi kayak kentang banget 🀣🀣🀣🀣. Untung aku Nemu buku sambungannya. Tapi memang susaaaaah, Krn kebanyakan yg edisi BHS Inggris.

      Serem ya kalo ketemu psikopat gitu. Ga puas dikit gara2 service main bunuh aja πŸ˜…

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

NOVEL: PACHINKO By Min Jin Lee

NOVEL: JAKARTA VIGILANTE By Victoria A Lestari

REVIEW NOVEL: PHILOPHOBIA By TESSA INTANYA