NOVEL: MUSASHI By Eiji Yoshikawa

 Buku terakhir bercover kuning yang bakal disubmit buat reading challange April di JaneXLia 😍😍😍. Buku penutup yang gilaaaa sih, bener-bener klimaks dan buaguuus banget ceritanya ❤️❤️❤️❤️. Bersyukur reading challange bulan ini memakai kuning sebagai cover buku, jadi aku akhirnya tergerak juga baca buku yang tebelnya udah kayak bantal kursi 🀣🀣🀣🀣. Beli udah lama, tapi ga dibaca-baca wkwkwkwkw. 




------------------------------------


Sebelum menulis tentang ulasan dari pendapatku pribadi, baca dulu beberapa fakta dari novel Musashi ini 😘. 


•Musashi adalah tokoh real, bukan fiksi. Dia hidup sekitar tahun 1584-1645. Tapi di sini, penulis hanya menceritakan kisahnya dari usia awal 20an hingga menjelang 28 atau 29 tahun. Tidak ada lanjutan saat Musashi lebih dewasa, karena rumornya, dia menarik diri dari keramaian setelah pertandingan terakhirnya yang sangat fenomenal.


•Naskah asli novel ini, mempunyai halaman 26,000 LEMBAR!! Iyeeees ga salah baca 🀣🀣 26,000 halaman cuuuy. Dan akhirnya disunat ketika ditulis ulang dalam versi Inggris, menjadi 970 halaman, buku ukuran 19*24 cm πŸ˜…πŸ˜‚. Buseeet dah, nyunatnya ga kira-kira lebih dari 50% wkwkwkwkk.  Trus setelah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, agak nambah dikit jadi 1247 lembar πŸ˜„πŸ€­


•Pertamakali diterbitkan menjadi cerbung di koran terkemuka Jepang, Asahi Shimbun tahun 1935-1939. Total ada 1009 serial, yang diterbitkan SETIAP HARI  selama 3 tahun lebih πŸ˜…. 


•Nama asli Musashi adalah Takezo, berasal dari keluarga samurai. Ayahnya bernama Munisai mengabdi pada yang Dipertuan Shimmen dari Iga. 


•Karena saat itu Musashi hidup di awal-awal kemenangan yang Dipertuan Tokugawa, jadi pemisahan kelas belum terbentuk. Masih banyak terjadi intrik-intrik dan mobilitas sosial dari berbagai kaum termasuk para samurai dan ronin. 


•Pada paruh kedua abad XVI, Portugis mulai memperkenalkan mesiu untuk menjadi senjata utama saat perang. Tapi pada dasarnya bangsa Jepang tidak pernah menyukai segala hal yang berbau dari luar negerinya. Mereka tetap setia dengan senjata andalan, Pedang. Karena itu terbentuklah sekitar 1700 aliran seni pedang yang diciptakan oleh para samurai. 


•Tempat pertempuran terakhir Musashi dengan lawannya yang sangat tangguh, bernama pulau Funashima atau sekarang ini dikenal dengan Ganryujima Island, terletak di antara Honshu dan Kyushu. Dua buah patung dibangun untuk menghormati kedua samurai yang sudah membuktikan kehebatannya sampai titik darah penghabisan. 



Sumber foto: https://samuraifitnessmaine.wordpress.com/2012/07/10/the-duel-on-funashima-island/



INI CERITA TENTANG SAMURAI HEBAT DI MASANYA.....

Jujur yaa, menuliskan review dari buku asli setebal 26rb halaman, lalu dibabat brutal hingga 970 halaman versi Inggris dan 1247 versi Indonesia, itu susah 🀣🀣🀣. Dan aku cuma menuliskan dalam beberapa paragraf blog πŸ˜…πŸ€­. 


Ini seperti dipaksa melihat banyak rollercoaster dengan rel extreme favoritku, tapi hanya boleh mencoba 1 saja 🀣🀣🀣. Susaaah cyiiiin...  Karena semuanya menarik, semuanya bikin pembaca terbius dalam kisah ini dan seakan ga bisa berhenti untuk stop sebelum tamat. 


-----------


Takezo muda yang kemudian berganti nama menjadi Musashi, awalnya seorang pemuda yang sangat liar, pemarah, mudah terpancing emosinya, dan hanya mengedepankan kekuatan tanpa berpikir strategi saat bertarung. Dia dan sahabatnya, Matahachi ikut berperang di pertempuran Sekigahara antara yang Dipertuan Tokugawa dan yang Dipertuan Shimmen, perang ini dimenangkan oleh Shogun Tokugawa. 


Karena Takezo membela klan Shimmen, kekalahan itu otomatis membuatnya menjadi buronan dan seorang ronin, atau samurai yang terbuang. 


Pertemuannya dengan Takuan, seorang pendeta Zen, membuka matanya, tentang pentingnya kerendah hatian untuk menjadi samurai sejati. Sejak itu, Takezo yang merasa terlahir kembali, mengubah namanya menjadi Musashi dan mengembara mencari pengalaman. 


Banyak yang terjadi saat dia berpindah dari 1 tempat ke tempat lainnya. Cerita paling seru saat Musashi melawan 70 orang dari perguruan Yoshioka yang saat itu sangat terkenal, hanya sendirian dan menang! Perguruan Yoshioka berubah total dari yang paling dihormati, menjadi bangkrut karena ditinggal murid-muridnya . Ga heran, saat itu musuhnya semakin bertambah dan semakin banyak yang ingin membunuhnya. 


Musashi yang sudah berubah menjadi lebih humble, ga pernah mau mengiyakan  ajakan bertarung selama dia bisa menghindari. Semua rumor dan gosip yang menerpa, mengatakan dia pengecut, licik dan curang, tak pernah diambil peduli. Fokusnya hanya membantu orang-orang miskin dan terus belajar mengasah kemampuan bela dirinya dan tetap berpegang di jalan samurai.


Serius sih, baca ini, kayak nonton sinetron yang menguras emosi sampe pengen ngebejek-bejek para musuh Musashi. Jahatnya ga ketulungan 🀣🀣🀣🀣. Cara-cara yang mereka pakai, udah bukan licik lagi, tapi pengecut dengan ramai-ramai menyerang dan pakai bedil pula.  Sementara Musashi tetap setia dengan pedang. 



MUSASHI DAN PARA WANITA

Ketampanan Musashi banyak memikat wanita. Tapi cintanya hanya untuk Otsu, bekas tunangan sahabatnya Matahachi. Padahal saat itu Matahachi sendiri yang memutuskan hubungan pertunangan dengan Otsu, karena menikah dengan wanita lain. Tapi begitu tau Musashi dan Otsu saling mencintai, bisa-bisanya dia marah dan cemburu 🀣🀣. Di bagian ini seru banget, saat Matahachi dengan bantuan Ibunya yang bagai nenek sihir berusaha memfitnah Musashi dan Otsu dan mencari jalan untuk membunuh mereka berdua.

 

Tapi pada akhirnya jodoh ga kemana sih, cinta Musashi memang hanya untuk Otsu πŸ˜„. 


MUSASHI VS SASAKI KOJIRO

Pertemuan Musashi dan Kojiro berawal dari pertarungan melawan perguruan Yoshioka. Sasaki Kojiro yang sombong, merasa dirinya paling jago, saat itu berharap Musashi bisa kalah. Tapi ternyata melihat musuhnya menang melawan 70 orang sendirian, menambah kebencian  Kojiro, karena merasa dirinya masih kalah terhadap Musashi. Dia pengin menjadi yang nomor 1, tidak puas hanya dianggab samurai dengan teknik pedang hebat. 


Berbeda dengan Musashi yang sebisa mungkin mengindari pertarungan, Sasaki malah sebaliknya. Bukan cuma terhadap musuh, tapi saat  mengajarkan murid-murid dari suatu perguruan pun,  dia tega  membuat murid-murid itu terbunuh ketika beradu pedang dengannya 😣🀬. 


Seremnya di zaman itu, tiap kali para samurai ingin beradu kekuatan , itu pasti sampai salah satunya mati atau cacat. Ga ada yang cuma luka ringan. 


HINGGA AKHIRNYA MEREKA BERTEMU DI FUNISHIMA ISLAND

Sudah dipastikan pihak Sasaki lah yang menyebarkan isu untuk menantang Musashi demi membuktikan samurai terhebat di masa itu. Hingga akhirnya Musashi menerima tantangan tersebut dan sepakat melakukannya di FUNISHIMA Island (sekarang dikenal pulau  Genryujima).

 

Pertarungan yang ditonton banyak orang, dengan harapan kemenangan bagi Sasaki Kojiro, ternyata harus kecewa karena lagi-lagi Musashi bisa mengalahkannya dengan teknik yang jitu. 


Padahal di awal pertarungan, aku udah gemeees pengen guncang-guncangin badan si samurai terlalu humble ini, karena dia sempet-sempetnya  memilih pakai PEDANG KAYU daripada pedang asli😀😀😀. Itu kayak pengen teriak di kupingnya.... Hellllllooooow, ngapain tetep aja masih sok baik di saat begini siiiih. Itu si Sasaki udah pengen banget ngebasahin pedangnya dengan darah elu, lah elunya masih mikir untuk ga melukai lawan pakai pedang asli 🀣🀣🀣. 


Tapi memanglah, seorang samurai sejati, ga pernah berpikir seperti itu 😍. Walau memakai pedang kayu, tapi pukulan telak dan keras ke kepala Sasaki yang lengah sedetik, langsung mengirim orang sombong itu ke dunia kematian πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰. Ihh sumpaaah, kalo ini film, aku mungkin udah yang paling kenceng bersorak saat jagoan menang melawan musuh terkuatnya πŸ˜πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸ’ƒ. 


Padahal yaaa, kalian dijamin emosi jiwa akut, kalo udah baca part-part nya si Sasaki menyombongkan diri, memfitnah Musashi sampai menyiksa orang-orang yang dianggab membela musuhnya. Duuuuh mirip ular kepala 7, kayak pengen diulek itu jari-jari biar ga bisa megang pedang lagi 🀣🀣🀣. Untung akhirnya koit juga πŸ€­πŸ˜‚


SUMMARY

Novel sejarah yang seharusnya dibaca untuk semua pecinta buku bertema history. Seriiuuus, isinya samasekali tidak membosankan, dengan banyaaaak intrik yang terlibat, hanya untuk menjatuhkan Musashi. Dari awal sampai akhir, alurnya semakin seru dan panas, hingga berakhir klimaks!! 


Kalopun ada kekurangan, itu lebih ke diriku sendiri yang susah banget mengingat nama-nama orang Jepang, China dan Korea 🀣🀣🀣. Ada terlalu banyak nama yang disebut, yang terkadang disebut ulang di bab-bab  lain. Tapi akunya malah roaming, mencoba ingat, ini tokoh yang mana sih 🀣🀣. Untungnya ga mempengaruhi jalan cerita. Masih tetep seru dan menarik diikuti hingga tamat 😘



Comments

  1. Baca novel ini dah lama banget. Udah gitu belum sekamus begini masih pecah2. Hilang satu jilid aja lupa semua 🀣 Bab Sasaki Kojiro itu seru bgt

    ReplyDelete
  2. Di bagian bangsa portugis yang mengenalkan mesiu, aku langsung ingat film the last samurai. Aku kira bakal bercerita tentang film ini. Ternyata bukan...hehhehee

    Ini kayaknya jadi buku wajib mahasiswa sastra jepang :D

    ReplyDelete
  3. Waaah ini buku udah masuk list TBR tapi belom sempat baca karena ya tebel bgt bukunya hahahaha. Tapi gak terasa ya kak buku setebal ini kalo alur ceritanya seru dan bikin pengin baca terus, tau-tau udah tamat aja 😁

    Kalo aku pinjem bukunya Kak Fanny kira2 beratnya nyampe 2kg gak kak? πŸ˜‚

    ReplyDelete
  4. Wkwkwkwkwk ngakak baca reviewnya mba Fanny yang geregetan sama musuh MusashiπŸ˜‚ Aku cuma pernah denger namanya aja, nggak pernah tahu kisah hidupnya.

    Btw buku 26k halaman itu segimana tebellll ya Allah, bukunya mba Fanny itu ditumpuk 26 kali kayaknya ya bisa nyampe 26k. Buku seribuan halaman yang terakhir aku baca kayaknya buku Harry Potter kelima wkwkwkw udah bertahun-tahun yang laluπŸ˜†

    ReplyDelete
  5. Keren mbak fanny bisa nuntasin buku setebl bantal ini. Aku cuman baca awal2 hlmn rasanya dah angkat tangan deh hehe.

    Musashi ni ngajarin kalau ilmu yg tinggi kalo dibarengi sifat yg rendah hati bisa jadi karakter yg kuat dan menarik ya. Percuma kalau ilmu canggih tapi sombong macam Sasaki ya berakhir sengsara

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

NOVEL: PACHINKO By Min Jin Lee

NOVEL: JAKARTA VIGILANTE By Victoria A Lestari

REVIEW NOVEL: GONE BUT NOT FORGOTTEN By Phillip Margolin