NOVEL DON'T YOU FORGET ABOUT ME By Alexandra Potter
Berhasil juga mencapai target 60 buku tahun iniiiii 😁💃. Walo agak tersendat di akhir bulan, mengingat bakal ada 2 trip yang harus aku lakuin di akhir tahun, dan kesibukan packingnya bikin ga sempet baca buku 🤣.
Buku kali ini sekalian aku submit untuk reading challenge Janexlia Desember yang meminta tema buku berwarna hijau, merah atau putih. Keliatannya kali ini aku ga bisa banyak submit selain 2 buku ajaaah😅
-----------
Siapa sih yang ga patah hati ketika diputusin pacar yang paling dicinta. Hidup seolah berubah jungkir balik dan seakan menjadi akhir kehidupanmu sebagai wanita. Itulah yang dirasakan Tess Connelly, saat pacarnya Seb memutuskan hubungan dengan alasan, 'aku tidak melihat masa depanku bersamamu, Tess'. Nambah sakit hati ga tuuh...
Apapun nasihat yang diberikan teman-temannya, tidak membuat Tess' bisa melupakan Seb begitu saja. Hingga saat pesta tahun baru, Tess' mabuk dan tanpa sadar mengikuti beberapa tradisi absurd yang dilakukan beberapa negara saat malam tahun baru, yaitu melempar semua barang yang tidak kita inginkan ke dalam perapian sambil menyebutkan keinginan. Dalam mabuknya Tess' membuang segala barang dari Seb ke dalam api pendiangan dan mengucapkan betapa dia tidak ingin pernah bertemu dengan Seb.
Hanya saja saat terbangun di pagi hari, siapa sangka keinginan kecil itu terwujud. Lucu banget di beberapa part bagaimana dia tiba-tiba bertemu dengan Seb, tapi lelaki itu tidak mengacuhkannya samasekali, seolah tidak kenal. Namun awalnya Tess mengira Seb hanya pura-pura tidak melihat.
Ketika itu dia ceritakan kepada Fiona, teman 1 flatnya, Fiona hanya memasang muka datar seolah bertanya, Haahhh, siapa sih maksud lu, Seb itu siapa? 🤣🤣
Tess menanyakan ke beberapa orang lagi tentang Seb, dan semua responnya sama, mereka tidak tahu kalo Tess pernah punya pacar yang bernama Seb.
Saat itulah Tess teringat mimpinya di malam tahun baru. Tentang keinginan untuk tidak bertemu dengan Seb. Siapa sangka hal itu akhirnya terwujud. Tapi kali ini, Tess bisa menjadikan mukjizat tersebut sebagai kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahannya.
Yaaa, dia akan merebut kembali perhatian Seb, membuatnya jatuh cinta lagi, dan melakukan apapun yang Seb ingin dia lakukan. Seperti, memakan makanan pedas walo dia benci setengah mati, menonton star wars' kesukaan Seb yang awalnya bagi Tess hanya film sampah yang dia ga paham blass dan sukses membuatnya tidur dari menit-menit awal. Atau karena Seb sangat suka berolahraga, oke, kali ini Tess akan mengambil Fitness militer untuk membuktikan dirinya bisa kuat dan tangguh melakukan itu. Termasuk belajar snowboarding, walau membuat dirinya memar parah akibat terguling berkali-kali, hanya supaya Seb mencintainya kembali.
LALU DATANGLAH LELAKI LAIN DALAM HIDUPNYA....
Ya.... Lelaki ini, Fergus, seorang aktor baru yang karirnya hanya bisa mentok sebagai bintang iklan biasa dan pemeran cameo di beberapa film. Untuk menyambung hidup, Fergus menyambi sebagai kurir yang mana salah satu tempat yang sering dia datangi adalah kantor Tess. Mereka akrab, walau hanya sebatas teman baik.
Tapi, suatu kesalahan fatal yang Tess lakukan, membuat pertemanan mereka retak dan Fergus menjauh darinya
Di samping itu, hubungannya dengan Seb pun tidak berjalan lancar. Ntah kenapa Tess merasa tidak bahagia. Berusaha menyenangkan Seb, melakukan semua hal-hal yang disukai pacarnya, tapi tidak ada kebahagiaan di sana.
Tess pun akhirnya tahu, bahwa untuk mencintai seseorang, dia perlu mencintainya dirinya sendiri, menjadi dirinya yang sebenar. Bukan hanya mengikuti apa yang ingin orang lain mau terhadap dirinya.
Bisakah dia memperbaiki semua hal yang sudah terlanjur terjadi? Termasuk mengejar mimpinya untuk menjadi desaigner tas dan menemukan Fergus untuk meminta maaf...
---------------
Bukunya ringan, ending mudah ketebak, tapi setidaknya ada pelajaran yang bisa dipetik.
Menjadi diri sendiri jelas lebih baik daripada meniru atau memaksakan diri menjadi orang lain, hanya untuk membuat siapapun terkesan. Capek yang ada... Dan merugikan diri kita.
Tess sangat tidak bisa makan pedas, demi Seb dia memaksakan diri memakan segala macam hidangan pedas favorit sang pacar, just to end up diare parah keesokan hari hingga beberapa hari ke depan.
Kenapa dia melakukan itu, karena di hubungan sebelumnya saat belum terjadi 'insiden malam tahun baru', Tess berterus terang tidak bisa menikmati hidangan pedas dan berakhir dengan Seb ngambek dan ogah-ogahan di kencan berikut.
So, apa pasangan seperti itu yang kalian mau? Tidak bisa menerima diri kalian seadanya? Karena Tess pun akhirnya sadar, partner seperti itu tidak pantas dipertahankan. Malah bagus ketahuan lebih cepat sebelum ke jenjang yang lebih serius...
Comments
Post a Comment