NOVEL: RUMAH COKELAT By Sitta Karina

Aku tuh sebenernya penggemar  buku-buku Sitta Karina, apalagi series keluarga Hanafi. Tapi ntah kenapa, novelnya yang satu ini agak kurang menarik. Ntah karena temanya parenting, atau memang penulisannya seperti buru-buru, jadi ending berasa ga maksimal.  Kesannya pas udah tamat langsung  mikir,  'hah, udah nih ceritanya?' .


 Padahal ada beberapa bagian yang kalo ditulis lebih detil, bakal seru😘. 




Seperti biasa, ini buku ketiga yang aku submit buat Reading Challange JaneXLia. Tema di bulan Juni ini, harus buku bercover COKLAT. Setelah kemarin submit 2 buku yang sedikit berat, kali ini pilih bacaan lebih ringan ajalah πŸ˜„


Baca: Novel Pachinko By Min Jin Lee

Baca: Novel Lie Down With Lions By Ken Follett


-------------------------------------


Hannah Andhito, wanita karir, sekaligus  seorang seniman spesialis water color, yang merasa galau saat tahu anaknya lebih akrab dengan Upik, babysitter yang selama ini mengasuh Razsya sejak bayi.  Hatinya kayak sedih ga terima, saat Razsya tanpa disadari mengucapkan kata-kata, 'Raszya sayang mbak Upik' dalam tidurnya. Hati kecil sebagai ibu, langsung seperti disentil bahwa selama ini dia kalah dengan seorang babysitter yang bahkan tidak lulus SMU. 


Tapi di satu sisi, ga bisa dipungkiri, Hannah  juga rindu dengan kehidupan bebas di masa-masa lajang dan pacaran dulu. Bisa keluar malam sepuasnya, merokok, clubbing, ga mikirin ada anak di rumah. Bahkan di saat dia gantian momong Razsya ketika weekend, Hannah toh ga bisa 100% mencurahkan perhatian ke anaknya. Gadget dan majalah gosip tetap jadi perhatian utama. 


*Pffft... Di sini aku sebel sebenernya dengan tokoh Hannah. Antara egois tapi pengen jadi ibu sempurna. Dia marah terhadap  babysitter karena anaknya bisa sayang banget ke si mbak, tapi diri sendiri  ga bisa fokus bermain dengan anak, dan beberapa kali malah ngeluh beratnya jadi ibu. Piye toh..🀣. Kan pengen dipites . 


Mendingan aku, udah jelas-jelas ga pengen punya anak, walopun pada akhirnya mau, itu hanya saking cintanya ke pak suami πŸ˜„.. Tapi teteeeup kami pakai perjanjian, harus ada babysitter kompeten untuk mengurus anak-anak di rumah. Dan mereka juga lebih dekat dengan pengasuhnya. Buatku ga masalah, toh dijamin para krucils ga bakal tumbuh sebaik ini, kalo aku yang merawat. Jadi bisa dibilang,  para asisten di rumah itu bener-bener kiriman Tuhan untuk memperingan hidupku di rumah. 


Sementara si Hannah, enak bener nyalahin asistennya, juga ibu sendiri yang ikut membantu menjaga Razsya  di rumah selama dia kantoran. Udah dibantuin  gitu loh... Giliran dia mau akrab dengan anak, tapi  ga bisa fokus dan masih nyambi ngerjain kerjaan...  


Oke, cukup sebelnya 🀣... 


Ketika harus dihadapkan dengan dua pilihan, anak atau karir, Hannah memilih yang pertama. Dia rela keluar dari kerjaan kantor yang menjanjikan, demi bisa memberikan perhatian full terhadap Razsya, si bayi besar yang sudah mulai ceriwis dan jelas-jelas memilih babysitter daripada ibunya sendiri untuk teman bermain. 


Dalam bayangan Hannah, dengan resign-nya dia dari kantor, maka misi membuat Razsya berpaling dari sang babysitter, pasti akan jauuh lebih mudah. Beneraaaaan bakal gampang??? 😁


Kenyataannya, godaan pasti selalu ada. Termasuk ajakan clubbing dan perhatian dari cowo keren seperti Banyu yang naksir dirinya, ga peduli bahwa dia ibu beranak satu. Belum lagi ditambah masalah baru ketika Hannah tahu mantan  pacar suaminya yang bernama Ara, jelas masih mengejar Wigra, suami teladan, tampan, setia, punya kerjaan bagus, dan sangat family man. Ara sendiri sampe  ga keberatan untuk jadi wanita simpanan  WigraπŸ˜…. 


So, berhasilkah usaha Hannah dalam merebut cinta anaknya kembali? Juga memperbaiki hubungan dengan ibu sendiri, yang sempat memanas hanya karena saling ga terima cara mendidik satu sama lain?


---------------------------


See, dengan konflik yang lumayan banyak, tapi tebal buku ini hanya 226 halaman. Menurutku terlalu singkat untuk menguraikan semua masalah di atas. Makanya  ending seperti ditulis buru-buru, bikin ga klimaks bacanya 😁. Coba seandainya part Banyu mengejar-ngejar Hannah dan Ara yang bertekad menggoda Wigra, dibikin lebih detil, beuuugh pasti panas πŸ˜„πŸ˜„..

Comments

Popular posts from this blog

NOVEL: PACHINKO By Min Jin Lee

NOVEL: JAKARTA VIGILANTE By Victoria A Lestari

REVIEW NOVEL: GONE BUT NOT FORGOTTEN By Phillip Margolin